IMF: Minta AS & Eropa Rem Kebijakan Penghematan.
IMF: Rem Kebijakan
Penghematan
17. April 2013, 15:12:00 SGT
oleh Thomas Catan dan Ian Talley
WASHINGTON – Guna menjaga laju pemulihan ekonomi global yang sempat melemah, Dana Moneter Internasional (IMF) menyerukan negara-negara seperti Amerika Serikat (AS) dan Inggris untuk melonggarkan upaya penghematan anggaran mereka. IMF memperingatkan bahwa penghematan “yang sangat ketat” di AS akan menghambat pertumbuhan tahun ini. Penghematan belanja pemerintah menyeluruh yang dikenal dengan “sequester” ini dinilai sebagai “cara yang salah” untuk meringankan defisit anggaran, demikian ujar IMF dalam laporan semi tahunannya tentang pertumbuhan ekonomi.
Laporan tersebut mengatakan pemotongan itu harus diganti dengan pengurangan yang lebih tepat sasaran dan lebih berdampak secara jangka panjang—saat ekonomi kembali menguat. Laporan itu juga merekomendasikan pemerintah Inggris untuk mempertimbangkan mengurangi laju penghematannya mengingat pemulihan ekonomi yang lemah di negara tersebut. Pada 2010, Inggris sempat menerapkan kenaikan pajak dan penghematan anggaran untuk mendongkrak ekonomi yang jatuh.
Selain itu, IMF juga memperingatkan para pembuat kebijakan di Uni Eropa agar tidak terlalu fokus dalam upaya memenuhi target defisit yang berat, yang dinilai justru berisiko memperburuk krisis. “Penyesuaian fiskal harus dilaksanakan secara perlahan, dengan menerapkan aturan yang membatasi dampak kerugian terhadap permintaan dalam jangka pendek,” ujar IMF.
IMF pun menyerukan negara-negara seperti Jerman –yang pertumbuhannya bergantung pada ekspor—untuk menaikkan anggaran belanja guna merangsang ekonomi. Dengan demikian, impor dari negara-negara tetangga yang tengah mengalami kesulitan ekonomi juga akan meningkat. “Peningkatan permintaan sangat dibutuhkan” di negara-negara dengan surplus perdagangan yang besar, ujar Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde dalam sebuah pidato minggu lalu. “Bagi negara-negara di Eropa Utara seperti Jerman, ini berarti melakukan lebih banyak untuk mendorong investasi.”
Pesan IMF ini sejalan dengan pandangan pemerintahan Obama. Ini juga menunjukkan adanya perbedaan pandangan antara pimpinan ekonomi besar dunia tentang strategi pemulihan ekonomi dari krisis yang dimulai lima tahun lalu tersebut.
http://indo.wsj.com/posts/2013/04/17...n-penghematan/
17. April 2013, 15:12:00 SGT
oleh Thomas Catan dan Ian Talley
WASHINGTON – Guna menjaga laju pemulihan ekonomi global yang sempat melemah, Dana Moneter Internasional (IMF) menyerukan negara-negara seperti Amerika Serikat (AS) dan Inggris untuk melonggarkan upaya penghematan anggaran mereka. IMF memperingatkan bahwa penghematan “yang sangat ketat” di AS akan menghambat pertumbuhan tahun ini. Penghematan belanja pemerintah menyeluruh yang dikenal dengan “sequester” ini dinilai sebagai “cara yang salah” untuk meringankan defisit anggaran, demikian ujar IMF dalam laporan semi tahunannya tentang pertumbuhan ekonomi.
Laporan tersebut mengatakan pemotongan itu harus diganti dengan pengurangan yang lebih tepat sasaran dan lebih berdampak secara jangka panjang—saat ekonomi kembali menguat. Laporan itu juga merekomendasikan pemerintah Inggris untuk mempertimbangkan mengurangi laju penghematannya mengingat pemulihan ekonomi yang lemah di negara tersebut. Pada 2010, Inggris sempat menerapkan kenaikan pajak dan penghematan anggaran untuk mendongkrak ekonomi yang jatuh.
Selain itu, IMF juga memperingatkan para pembuat kebijakan di Uni Eropa agar tidak terlalu fokus dalam upaya memenuhi target defisit yang berat, yang dinilai justru berisiko memperburuk krisis. “Penyesuaian fiskal harus dilaksanakan secara perlahan, dengan menerapkan aturan yang membatasi dampak kerugian terhadap permintaan dalam jangka pendek,” ujar IMF.
IMF pun menyerukan negara-negara seperti Jerman –yang pertumbuhannya bergantung pada ekspor—untuk menaikkan anggaran belanja guna merangsang ekonomi. Dengan demikian, impor dari negara-negara tetangga yang tengah mengalami kesulitan ekonomi juga akan meningkat. “Peningkatan permintaan sangat dibutuhkan” di negara-negara dengan surplus perdagangan yang besar, ujar Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde dalam sebuah pidato minggu lalu. “Bagi negara-negara di Eropa Utara seperti Jerman, ini berarti melakukan lebih banyak untuk mendorong investasi.”
Pesan IMF ini sejalan dengan pandangan pemerintahan Obama. Ini juga menunjukkan adanya perbedaan pandangan antara pimpinan ekonomi besar dunia tentang strategi pemulihan ekonomi dari krisis yang dimulai lima tahun lalu tersebut.
http://indo.wsj.com/posts/2013/04/17...n-penghematan/
JUDUL :
“IMF: Minta AS & Eropa Rem Kebijakan Penghematan.”
Kesimpulan
: Bahwa
AS dan Eropa khususnya Inggris harus
melakukan penghematan anggaran Negara mereka. Akan tetapi upaya penghematan
yang telah dilakukan AS yang biasa dikenal dengan “sequester” dinilai adalah
cara yang salah. Pada laporan semi tahunan IMF mengatakan bahwa pemerintah
inggris harus mempertimbangkan kembali laju penghematan untuk memulihkan
ekonomi yang lemah. IMF juga memperingatkan kepada para pembuat kebijakan Uni
Eropa untuk tidak pada upaya target defisit karena akan beresiko memperburuk
krisis. Kemudian IMF juga menyerukan
kepada Negara Jerman yang sangat bergantung pada ekspor agar menaikan anggaran
belanja untuk merangsang pertumbuhan ekonomi sehingga impor dari Negara lainpun
akan meningkat juga.
Solusi
: Negara
AS harus merubah upaya penghematan dengan cara lain yang lebih tepat, dan pada
pemerintahan Inggris harus menerapkan kembali kebijakan seperti pada tahun 2010
yaitu dengan cara menaikan pajak dan penghematan anggaran untuk mendongkrak
perekonomian yang jatuh. Harus ada penyesuaian fiscal yang dilaksanakan secara
perlahan yaitu dengan aturan yang membatasi dampak kerugian terhadap permintaan dalam
jangka pendek.
Dampak Negatif : 1.
Perekonomian di Negara Eropa dan AS yang tidak stabil mengakibatkan Negara yang
berada dikawasan Asia terkena dampaknya.
2.
Upaya pemulihan yang tidak tepat justru memperburuk keadaan ekonomi
0 komentar:
Posting Komentar